Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257
Author : Alvin Pranadjaja | 07-05-2015
Ho Chi Minh City adalah sebuah tempat wisata di Vietnam yang terkenal akan wisata belanja murah. Ada banyak sekali barang, souvenir, dan lain-lain dapat ditebus dengan harga murah. Salah satu objek wisata di Vietnam ini adalah tempat yang berbahaya bagi Anda penyuka aktivitas berbelanja.
Traveler yang menyukai sejarah dan tertarik dengan riwayat Vietnam mungkin akan mencari buku-buku yang banyak dijual di sana. Anda akan menemukan penjual dengan tumpukan buku yang tingginya sepinggang orang dewasa disini. Cuma, buku-buku cetakan berbahasa Inggris jumlahnya sedikit. Ini mungkin kekurangannya.
Jika Anda ingin menikmati shoping di pusat perbelanjaan mewah dan glamor, maka Anda dapat menelusuri sepanjang jalan Dong Khoi serta anak jalannya, yaitu Dong Du dan Mac Thi Buoi.
Akan sangat berguna jika Anda punya keterampilan tawar menawar harga saat akan berbelanja dalam jumlah yang banyak. Perlu diketahui, toko-toko pada umumnya akan buka pada pukul 10 pagi dan tutup di saat senja tiba. Namun untuk toko-toko yang lebih besar, seringkali akan tutup hingga pukul 8 malam. Jadi, Anda tentu saja punya waktu seharian untuk berbelanja di sini.
Kota Ho Chi Minh atau Thanh Pho Ho Chi Minh adalah pusat perdagangan dan kota terbesar di negara Vietnam. Meski demikian, Ho Chi Minh City bukanlah pusat pemerintahan negara tersebut.
Transformasi Ho Chi Minh City menjadi salah satu objek wisata di Vietnam yang populer membutuhkan waktu dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Pada tahun 1986, sebuah kebijakan dikeluarkan oleh pemerintah Vietnam untuk melakukan reformasi ekonomi di negara tersebut. Kebijakan ini terkenal dengan sebutan Doi Moi Policy. Hasilnya luar biasa, tercapai perubahan besar di bidang ekonomi yang akhirnya memberi dampak terhadap Ho Chi Minh City. Saat ini, kota Ho Chi Minh berpenduduk lebih dari 8 juta jiwa.
Ho Chi Minh City yang dulunya kental dengan citra perang dan daerah yang berantakan, kini tumbuh menjadi sebuah kota metropolitan yang bahkan dianggap akan menjadi penantang serius kota Singapura, Bangkok, Jakarta, dan kota-kota besar lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Singkat kata, kemajuan apa yang tidak ada di Ho Chi Minh City? Restoran mewah, hotel berbintang, bar dan club, hingga tokok yang menjual produk-produk impor tersedia banyak di Ho Chi Minh City.
Wisata Ho Chi Minh City
Ho Chi Minh City secara arsitektural lebih dipengaruhi oleh Perancis. Tak ayal, Anda akan mendapatkan kesan atau suasana kota yang bergaya Perancis di sana. Jika Hanoi adalah kota romantis dan penuh pesona melow, maka Ho Chi Minh City adalah antitesisnya.
Dinamika kehidupan di kota Ho Chi Minh yang berkarakter kota metropolitan kurang lebih sama dengan tipikal kota metropolitan lainnya di dunia ini. Misalnya, hiruk pikuk pengerjaan konstruksi gedung, mobil yang hilir mudik tak henti-henti, anak-anak berpakaian sekolah, hingga ke pengendara motor perempuan yang berbandana ala gangster.
Tetapi, tidak keliru juga apabila Anda ingin melakukan liburan romantis di Ho Chi Minh City. Sebab ada banyak tempat-tempat menarik yang dapat Anda nikmati bersama dengan pasangan terkasih.
Dengan keadaan Ho Chi Minh City yang demikian, maka salah satu cara paling simpel untuk menikmati wisata di kota Ho Chi Minh adalah dengan membeli secangkir kopi/minuman atau makanan di kafe pinggir jalan dan menikmati kesibukan orang-orang di kota tersebut.
Bagi sebagian pelancong, hal yang demikian membuat wisata di Ho Chi Minh City memilik daya pikatnya yang khas. Ada banyak hotel-hotel mewah di Ho Chi Minh City, beberapa di antaranya terletak dekat dengan tempat belanja Ho Chi Minh yang terkenal itu. Di sejumlah tempat menarik di Ho Chi Minh juga terdapat penginapan, baik itu penginapan murah kota Ho Chi Minh atau bahkan hotel-hotel mewah yang dapat Anda tempati, ini tentu akan memudahkan Anda untuk menikmati aneka wisata yang ada di sana.
Sebagian traveler yang berkunjung ke Ho Chi Minh City tertarik menelusuri sejarah perang Vietnam dengan mendatangi tempat-tempat seperti Reunification Palace.
Reunification Palace, dahulu dikenal sebagai Independence Palace sebelum jatuhnya Saigon dalam komunisme, adalah rumah dan pusat komando Jenderal Nguyen Van Thieu – kepala junta militer yang berkuasa setelah Presiden pertama Vietnam Selatan dibunuh pada tahun 1963.
Reunification Palace adalah tanda berakhirnya kisah dramatis Perang Vietnam, di mana tank-tank perang menerobos gerbang utama pada pagi hari 30 April 1975. Hingga hari ini, Reunification Palace adalah monumen waktu yang tidak berubah sejak tahun 1970-an. Tak seorang pelancong pun akan melewatkan bangunan ini di Ho Chi Minh City.
Meski punya kisah perang yang dramatis, wisata di Ho Chi Minh City tidak akan menyuguhkan Anda sejumlah peninggalan perang misalnya pesawat tempur, tank, atau persenjataan-persenjataan militer yang berkarat.
Justru, Anda akan mendapati suguhan peninggalan kekuasaan Perancis yang pernah menjadikan daerah ini sebagai wilayah koloninya.
Suguhan ini terlihat mencolok, di antaranya bangunan Katedral Notre Dame dan Hotel de Ville yang berdiri megah.
Namun, ketika Anda menyaksikan keindahan dan kemegahan Pagoda Quan Am dan Pagoda Kaisar Giok, maka Anda akan mendapat suguhan tandingan yang tak kalah menakjubkan.
Jika Anda merasa tempat-tempat ini penuh sesak dengan pengunjung dan ingin menikmati suasana yang lebih tenang, Anda dapat pergi ke Botanical Gardens, di tempat ini Anda juga akan mendapati Museum Sejarah kota.
Selain wisata belanja, penelusuran sejarah perang Vietnam, masih ada tempat-tempat menarik yang dapat Anda datangi. Tempat wisata di Ho Chi Minh City memang menawarkan banyak pilihan kunjungan.
Setelah puas berbelanja dan penat mengunjungi peninggalan bersejarah, Anda dapat pergi keluar dari Ho Chi Minh City dan singgah ke terowongan Cu Chi.
Terowongan ini terkenal karena nilai historinya, yakni jalan galian yang dibuat penduduk desa untuk menghindari tembakan tentara Amerika di masa itu.
Cobalah masuk ke dalam terowongan Cu Chi ini, Anda akan dapat merasakan suasana zaman di masa perang Vietnam yang terkenal itu.
Kota Ho Chi Minh adalah kota kuliner di Vietnam. Selain masakan Vietnam, tersedia banyak jenis makanan global yang dapat disajikan di sini, mulai dari India, Italia, Brasil, Jepang, Meksiko, Lebanon, hingga Jerman.
Meski demikian, restoran Perancis dapat disebut sebagai yang terbaik dari deretan kuliner asing yang ada di kota ini. Warisan Perancis terlihat dalam banyaknya jumlah kafe yang tersebar di seluruh kota.
Meskipun Anda mungkin akan tergoda untuk menyantap pizza selama Anda tinggal beberapa waktu di kota ini, namun itu akan sangat disayangkan jika Anda sampai melewatkan suguhan makanan baik yang ditawarkan di retoran-restoran hingga kuliner pinggir jalan. Salah satu tempat yang layak dikunjungi saat malam hari adalah daerah sekitar pasar Ben Thanh, di mana terdapat suguhan makanan laut yang cukup banyak.
Jika Anda ingin mencari suguhan yang lebih murah, pergilah ke restoran yang terkonsentrasi di sekitar De Tham, Pham Ngu Lao, dan Bui Vien, yang memang diperuntukkan khusus bagi wisatawan. Tetapi, bagi warga Vietnam biaya makan di restoran ini tetaplah mahal, mungkin dengan makan di salah satu tempat itu setara dengan biaya yang dikeluarkan untuk memberi makan satu keluarga selama satu bulan.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Kota Ho Chi Minh adalah di musim kemarau, yang berlangsung dari bulan Desember hingga April. Selama musim hujan, Mei hingga November, akan sering muncul badai tropis meski hal ini tidaklah sampai mengganggu perjalanan Anda. Suhu rata-rata sepanjang tahun berkisar antara 26°C hingga 29°C.
Sumber : Melda Anastasia