Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257
Author : Alvin Pranadjaja | 06-06-2015
Ingat, makan siang bukan asal kenyang! Pastikan bahwa apa yang Anda makan adalah makanan yang tepat. “Makanan yang tepat tentunya akan membuat Anda mampu berpikir lebih kreatif dan berkonsentrasi secara penuh. Sebaliknya, makanan yang kurang tepat malah membuat Anda mengantuk, sulit konsentrasi, yang tentunya mengurangi potensi kreativitas dan pemikiran yang cerdas,” kata dr. Phaidon L. Toruan,seorang motivator kesehatan dan penulis buku Fat Loss not Weight Loss.
“Makanan yang tepat tentunya juga akan mengurangi risiko penyakit –yang tidak hanya berpotensi merugikan diri sendiri dan perusahaan. Ini serius. Saat ini, banyak pekerja kantoran yang menderita diabetes, hipertensi, kolesterol, asam urat, trigliserida tinggi di usia muda. Bahkan, serangan jantung dan stroke pun mulai menyerang banyak orang di usia produktif, yang mana sangat berhubungan dengan pemilihan makanan,” jelas dr. Phaidon.
Bicara tentang makan siang, survey yang dibuat oleh Amir Sidharta dari UPH Executive Education Center (UPH EEC
baru-baru ini terhadap 100 orang pekerja dari berbagai level dan profesi di Jakarta menemukan bahwa rata-rata respondennya lebih sering makan siang di luar kantor.
Menu makan siang favorit
Pilihan jawaban |
Respon |
Gado-gado |
48% |
Nasi goreng |
27% |
Mie |
23% |
Hamburger |
2% |
Hotdog |
0% |
Sandwich |
12% |
Ketoprak |
15% |
Bakso |
23% |
Siomay |
10% |
Sate |
26% |
Soto |
45% |
Nasi rawon |
16% |
Chinese food |
30% |
Nasi Padang |
44% |
Fish and Chips |
9% |
Sushi |
22% |
Ramen/Udon |
19% |
Kwetiauw |
14% |
European food |
10% |
Taco/Buritto |
3% |
Kebab |
5% |
Pecel |
28% |
Masakan Sunda |
39% |
Gudeg |
13% |
Pilih dengan bijak. Pemilihan sumber makanan yang tepat adalah kunci untuk performa yang optimal. “Makan siang yang baik adalah yang kandungan gizinya seimbang dan tidak berlebihan pada salah satu jenis nutrisi saja, misalnya terlalu banyak karbohidrat,” kata Jansen.
Contoh pilihan yang kurang baik adalah makanan yang diproses seperti jajanan atau produk kemasan yang tinggi gula, makanan tinggi lemak seperti gorengan juga bukan menu yang tepat untuk makan siang. “Hal itu karena memproses lemak makanan membutuhkan upaya yang lama dan berat bagi pencernaan, sehingga tubuh pun menjadi tidak siap untuk beraktivitas kembali setelah jam makan siang,” kata Jansen. Lalu bagaimana sebaiknya? Santai saja bung, karena berikut adalah solusinya:
Sumber : Mens Health