Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257
Author : Alvin Pranadjaja | 06-06-2015
Anda mungkin berpikir bahwa antibiotik selalu dapat diandalkan, tapi pada beberapa kondisi justru tidak akan membantu sama sekali. Jangan asal minum antibiotik!
Ketika merasakan kondisi yang buruk, Anda tentu ingin cepat sembuh dari sakit apa pun yang mengganggu Anda. Bukankah begitu? Tapi, apa pun yang mungkin Anda pikirkan, cara terbaik untuk merasa lebih baik mungkin adalah tidak melalui antibiotik. Obat ini melawan bakteri, jadi jika bakteri jahat tidak membuat Anda sakit, maka mengonsumsi antibiotik tidak akan ada gunanya. Atau, malah jadi tidak baik.
"Anda menempatkan bahan kimia ke dalam tubuh yang sebenarnya tidak Anda butuhkan," kata Jeffrey Linder, MD, MPH,seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School. "Dan, spekulasi untuk membantu Anda yang peluangnya nol itu juga memiliki kemungkinan sangat nyata untuk malah bikin sakit." Hal tersebut terjadi karena antibiotik yang tidak diperlukan dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan, mulai dari kondisi ringan seperti ruam atau diare, hingga masalah serius seperti reaksi alergi atau kondisi yang berkaitan dengan usus (intestinal) yang disebut Clostridium difficile.
Apalagi, hal tersebut juga akan mendorong pertumbuhan bakteri resisten terhadap antibiotik yang dapat menyebabkan masalah ketika Anda perlu melawan infeksi bakteri yang sebenarnya. Bahkan, suatu studi baru dari Inggris menemukan bahwa 13 persen dari antibiotik yang diresepkan untuk infeksi saluran pernapasan atas, gagal untuk mengobati penyakitnya, dan kemungkinan karena bakteri yang sudah resisten.
Jadi, sebelum Anda membuka penisilin atau apa pun antibiotik itu, pastikan bahwa Anda benar-benar membutuhkannya. Ada 5 penyakit yang biasa kerap diderita orang-orang yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik:
Sumber : Mens Health