Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257
Author : Alvin Pranadjaja | 12-05-2015
Budidaya ikan air tawar terutama jenis patin dan nila di lahan gambut layak dilakukan sehingga potensi lahan gambut yang banyak tersebar di Kalimantan bisa dimanfaatkan lebih maksimal.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin Kabupaten Banjar Endang Mudjiutami di Kota Martapura, Kalsel, Minggu mengatakan, pihaknya sudah melakukan percontohan.
"Percontohan budidaya patin dan nila di lahan gambut sudah dilakukan di Desa Garung Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalteng," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan budi daya ikan air tawar di Kalteng masih didominasi budidaya kolam menggunakan air sistem pasang surut mengandalkan naik turun air sungai.
Hal itu sering terkendala datangnya air asam dengan Ph rendah kurang lebih 3 yang berasal dari lahan gambut sehingga menyebabkan kematian ikan budidaya di dalam kolam.
"Informasi dari pembudidaya ikan, faktor keasaman air yang menjadi kendala bagi pengembangan budidaya ikan di Kalteng sehingga dilakukan percontohan budidaya," ungkapnya.
Menurut dia, dipilihnya ikan patin siam (pangasius hypophthalmus) karena memiliki nilai ekonomis tinggi dan cenderung lebih tahan terhadap oksigen rendah dan keasaman air.
Sedangkan ikan nila (oreochromis niloticus) adalah salah satu komoditas unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan disamping mampu bertahan terhadap lingkungan yang buruk.
Budidaya ikan patin yang dilakukan cukup berhasil dengan produktivitas kolam 600 meter persegi per siklus 8 bulan panen 3,6-4,4 ton dengan keuntungan Rp9,3 juta.
Sementara, produktivitas budidaya ikan nila dengan luas kolam 600 meter persegi per siklus 5 bulan sebesar 0,96-1,2 ton dan keuntungan sebesar Rp6,1 juta.