A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variable references should be returned by reference

Filename: core/Common.php

Line Number: 257

Sarjana Komputer Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Roti Comel

Sarjana Komputer Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Roti Comel

Author : Alvin Pranadjaja | 12-05-2015

Bakat menjadi wirausahawan bisa saja turun kepada seseorang tanpa melihat latar belakang kehidupannya. Salahsatu buktinya, seorang sarjana sistem komputer, Lucky Mandala Putra, mampu mengumpulkan lebih dari Rp100 juta per bulan dengan berjualan roti bakar.

Seperti dikutip dari laman VIVA.co.id, Selasa (17/2) pendiri usaha "Roti Comel" ini menceritakan awal mulanya mendirikan bisnis roti bakar.

Pada tahun 2013, awalnya dia membuka warung roti bakar. Setelah melihat contoh-contoh bisnis roti bakar, Lucky heran mengapa roti bakar yang menurutnya standar, tapi bisa berkembang luas. Kemudian tercetuslah satu ide: roti bakar itu menggunakan salah satu merek cokelat ternama. Setelah itu, baru terlintas nama usahanya.

"Apa, ya, nama yang gampang diingat dan disebut: Cokelat Meleleh, akhirnya namanya Roti Comel (Cokelat Meleleh)," kata dia, seperti dikutip VIVA.co.id.

Awalnya ditentang ibu

Lucky mengatakan,  ide menjadi seorang entrepreneur sempat ditentang ibunya. Ibunya meminta ia bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan modal. Lulusan STT Telkom ini pun tak ingin membantah sang ibu. "Karena ibu yang menyuruh, saya tidak mungkin menolak," kata dia.

Dia pun sempat bekerja di bagian sales IT di salah satu perusahaan untuk menuruti permintaan ibunya, tapi hanya bisa bertahan selama enam bulan. Di bulan keempat, surat pengunduran diri disampaikan dan pada bulan keenam ia tidak bekerja lagi.

"Di tengah jalan saya tidak sanggup. Tidak cocok kalau kerja sama orang. Kalau kerja sendiri, ketika dapat masalah, bisa menyelesaikan sendiri. Kalau kerja sama orang, ruang bebasnya terbatas," kata Lucky.

Lucky akhirnya mendapatkan dukungan dari sang ibunda. Dengan modal Rp20 juta,  Rp12 juta dari kantongnya sendiri dan Rp8 juta berasal dari bantuan orang tua dan pamannya, anak kedua dari tiga bersaudara ini memulai usaha roti bakarnya. Awalnya, lokasi berjualan bukan di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

"Pertama kali buka tanggal 6 September 2013 di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Alhamdulillah di sana agak ramai, lalu pindah ke sini (Pancoran)," kata dia.

Lucky pun memilih konsep warung tenda untuk roti bakarnya, sebab konsep ini memberikan kesan harga makanan yang ditawarkan cukup terjangkau.

Modal Rp20 juta pun digunakan untuk mendapatkan tenda, meja, alat-alat berjualan, dan bahan makanan. Kebetulan, kata dia, ada orang yang menawarinya berjualan di lokasi yang sama.

"Orang yang jualan roti bakar di Salemba nggak melanjutkan usahanya. Saya yang ngelanjutin. Jadi, saya pakai tempat orang," kata dia.

Awal mula berjualan, kata Lucky, Roti Comel hanya laku 16 porsi roti per hari. Paling banter, 20-25 porsi roti comel.

"Seiring jalannya usaha, penjualannya naik sedikit-sedikit. Kalau sekarang, kadang bisa 300-350 porsi roti comel," kata dia.

Lucky menambahkan, usahanya didukung keluarga dekat dan teman-temannya, terutama teman kuliah. Dukungan dari teman-temannya, kata dia, berupa "kunjungan" ke warung Roti Comel dan membuat warung seolah-olah ramai dan meramaikan di media sosial.

"Mereka sering promosi lewat medsos. Kalau saya, saya jarang promosi di medsos. Karena foto-foto dan sering check-in di medsos, banyak yang datang. Mereka penasaran. Bahkan, sampai dikira warung ini bukan punya saya," kenang dia.

Kini, lanjut Lucky, modal usahanya merangkak naik. Untuk pindah ke daerah Pancoran, penyuka makan ini merogoh kocek yang cukup dalam: Rp150 juta. Uang ini  untuk menyewa tempat dan membeli alat-alat baru, seperti tambahan piring, mangkuk, dan tikar. Konsep warung pun dipertahankan.