A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variable references should be returned by reference

Filename: core/Common.php

Line Number: 257

Amazy, Serba Krispi Jadi Senjata Andalan

Amazy, Serba Krispi Jadi Senjata Andalan

Author : Alvin Pranadjaja | 06-05-2015

Struktur penduduk yang berusia muda terbukti jadi berkah usaha. Berbagai keperluan konsumsi dilahap, termasuk makanan. Seratus tiga puluh enam outlet di seluruh negeri jadi bukti, bisnis ini tetap seksi dipilih sebagai pilihan investasi rill.

Lagi –lagi, populasi penduduk keluarga muda dan berusia muda dipercaya mendorong konsumsi.

Berdasarkan data kependudukan terbaru, di Indonesia ada sekitar 130 juta penduduk berusia muda. Nah, mereka ini pasti butuh berbagi keperluan, mulai dari kebutuhan primer hingga tesier. “Konsumsi naik karena jumlah penduduk bertambah plus peningkatan daya belinya. Kalau orang nggak berkeluarga siapa mau makan ayam? Siapa yang mau beli kaos kaki atau beli baju,” ungkap Yanty Isa, pimpinan PT MagFood Amazy Internasional, franchisor kuliner.

Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah, Indonesia menjadi pasar yang menggiurkan buat produk apa saja. Makanan ia, melihat negeri ini sebenernya diincar oleh berbagai negara. Terutama negara yang jumlah penduduknya nyaris tak bertambah seperti Eropa dan Jepang.

Melihat potensi tersebut, Amazy sejak tahun 2007 menawarkan franchise buat Anda yang menyukai bisnis di bidang kuliner, dalam bentuk resto keluarga. Konsepnya The Most Wanted Crispy. Apapun makanan yang ditawarkan serba krispi. Ada ayam goreng krispi, nasi goreng krispi, sphageti krispi, steak krispi, dan sebagainya. “Ini kekhasan dan positioning resto kami,” jelas Yanti yang bertahun-tahun jadi orang kantoran di perusahaan multinasional ini.

Tergantung Luas Dan Peralatan

Tipe restoran yang di franchise kan tergantung dari luas ruangan dan peralatan. Makin besar outlet, peralatan nya makin banyak dan nilainya makin mahal. Misalnya ada, mulai dari tipe foodcourt (15 – 20 m2) dengan investasi awal Rp 150 juta, qiosk (20 -30 m2) – Rp 125 juta, mini resto (60 – 70 m2) – Rp 250 juta dan resto (80 – 100 m2) – Rp 310 juta.

Dengan investasi awal sebesar itu, mitra usaha mendapatkan fasilitas antara lain: berhak menggunakan merek MagFood Amazy selama 5 tahun, standart operating procedure (SOP) lengkap, kontrol kualitas dan pemeliharaan, peralatan gerai lengkap, paket promosi, bahan baku promosi awal, seragam, desain interior, paket pelatihan, dan pendampingan saat operasional awal.

Amazy punya komitment, di manapun calon investor ingin membuka outlet bakal dilayani. Contohnya, ada satu outlet di P. Halmahera, karena bahan-bahan sulit didapat di daerah ini, maka bahan baku diambilkan dari Ternate. Sebelum mengambil franchise, investor akan diminta untuk mengisi formulir, melakukan presentasi bisnis, dan interview. “Karena kita mau membangun sebuah relationship, maka jangan sampai investor membeli kucing dalam karung. Kita bukan hanya bicara manisnya tapi juga pahitnya. Karena mereka juga harus mengurus produksi, mengurus karyawan. Mereka mengurus penjualan, kita mentransfer pengetahuan,” tandas Yanti.

Dalam tahap awal karyawan Amazy, yang disebut sebagai traner bakal mendampingi karyawan franchisee selama  1 – 1,5 bulan di lokasi. Di situ trainer akan memberikan pelatihan dan pendampingan mulai dari masak, administrasi, keuangan, promosi, manajemen SDM, manajemen inventori.

Kini perusahaan ini punya 136 cabang, 10 cabang di antaranya punya sendiri dengan 1500 karyawan tesebar di seluruh Indonesia. Dari 136 cabang tesebut sebagian besar ada di ruko. Kenapa ruko? “Kalau di mal mahal, kalau UKM di Mal, ya namanya bunuh diri. Kita punya bajet. Harga pokok penjualan nggak lebih dari 50%. Bajet sewa nggak boleh lebih dari 10% omzet. Bajet karyawan nggak boleh lebih dari 10%. Kita juga punya standar tarif omzet per outlet dan jumlah karyawan. Jadi jangan sampai orang buka usaha ini terus rugi,” ungkap Yanti, yang senang memasak sejak remaja ini.

Berbagai parameter distandarkan. Misalkan saja menggoreng ayam 12 menit dengan suhu 140 derajat celsius. Semua bahan juga ditakar. Berat nasi goreng 200 gr, nasi putih 150 gr.

Ikhwal police harga, Amazy menganut harga regional, bukan per outlet. Harga di Jakarta, Jawa Barat sama. Sumatera punya kisaran harga sendiri, juga Kalimantan dan Sulawesi. Jawa Tengah dan Jawa Timur lebih murah.

Guna menekan harga jual, Amazy membangun strategi pasokan. “Kita bekerja sama dengan perusahaan besar dalam menyediakan bahan baku,” ungkapnya.

Tunggu apa lagi, saatnya jauhkan pilihan investasi.

Kunci Sukses

Melakaukan efisiensi dengan menciptakan standar, mulai dari bahan, rasa, harga sewa, biaya karyawan, dsb. Menyasar segmen keluarga muda, di tempat, yang tidak terjangkau penetrasi ayam bermerek nasional maupaun internasional.

Sumber : duniaprofesional