Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257
Author : Alvin Pranadjaja | 03-06-2015
Presiden Joko Widodo meminta kepada para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya agar belajar dengan baik dalam mempersiapkan masa depannya. Salah satunya dengan mengurangi waktu nonton sinetron, sebab persaingan bakal lebih ketat dan berat.
"Persaingan semakin berat anak-anak harus disiapkan untuk menghadapi itu, jangan malah lihat sinetron. Mohon bapak-bapak dan ibu-ibu agar anaknya diawasi," kata Jokowi ketika membagikan Kartu Indonesia Pintar di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, Selasa (2/6), seperti dilansir Antara.
Tak hanya itu, Jokowi meminta agar jam belajar anak-anak di rumah paling tidak tiga jam sehari.
"Agar jam belajarnya ditambah jangan sejam, paling tidak tiga jam," katanya dalam acara yang juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menkes Nila Moeloek dan Mensesneg Pratikno.
Jokowi juga meminta agar warga pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak langsung berobat ke rumah sakit. Dia juga meminta agar warga melaporkan kalau dilayani tidak baik bisa dilaporkan ke oleh puskesmas atau rumah sakit.
"Kalau batuk-batuk saja jangan ke rumah sakit,ke puskesmas dulu, kalau berat baru ke RS, tidak bayar," katanya.
Dia menyebutkan, anggaran untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) 2015 mencapai Rp 20 triliun, KIS sebesar Rp 19 triliun, dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Rp 9,9 triliun. Dana tersebut bersumber dari pengalihan subsidi BBM.
Sementara itu Menkes Nila Moeloek menyebutkan penerima kartu merupakan masyarakat kurang mampu dari sebagian besar kalangan buruh tani dan pedagang sektor informal. Rincian penerima kartu sakti di Desa Borobudur terdiri dari KK sebanyak 279 kepala keluarga, KIP sebanyak 386 anak sekolah, KIS sebanyak 1.156 orang dan kartu untuk penyandang disabilitas dengan kecacatan berat sebanyak 50 orang.
Sumber : Merdeka