Sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertengahan Juni 2015 lalu rentetan kecelakaan terjadi di beberapa ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Dalam catatan Polda Jawa Barat telah ada 52 kecelakaan lalu-lintas terjadi dan 12 orang korban tewas.

Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia , Ellen SW Tangkudung menyatakan permasalahan utama dari tol baru ini kerena memiliki permukaan rata, tidak banyak tikungan, dan tidak terlalu banyak jalan menanjak atau menurun. Sehingga, hal itu membuat pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

"Saya pernah lewat sana dan tak sadar kecepatan saya sudah sangat tinggi," kata Ellen dalam diskusi bertajuk 'Kesiapan Transportasi Jelang Arus Mudik' di gedung DPD RI, Senayan,Jakarta, Rabu, (8/7).

Menurutnya, tingginya angka kecelakaan di Tol Cipali disebabkan karena faktor manusia. Rasa penasaran pemudik roda 4 yang ingin mencicipi jalan baru ini dengan kecepatan tinggi sangat banyak. Terlebih, saat ini ada diskon dari pemerintah untuk melewati jalan tersebut.

"Orang Indonesia belum terbiasa mengendarai jalanan yang lurus dan panjang. Kalau di Amerika sudah banyak jalan seperti itu," tuturnya.

Diketahui selain korban tewas, tol terpanjang di Indonesia ini juga menyebabkan 12 orang luka berat, dan 48 orang luka ringan. Adapun total kerugian materi sebanyak Rp 577 juta. Kecelakaan paling menonjol terjadi pada Senin 6 Juli lalu.