Ada jarak atau gap antara kebutuhan dunia usaha dengan lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Tidak semua kebutuhan dunia usaha mampu dipenuhi. Salah satunya kebutuhan tenaga kerja yang ahli di bidang teknik.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan, banyak investor asing kesulitan mencari tenaga kerja di Indonesia. Alasannya, tidak ada lulusan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Lulusan yang paling banyak dicari oleh investor adalah jurusan teknik.

Di era 60-an, jurusan teknik paling diminati mahasiswa. Namun saat ini peminatnya semakin berkurang. Di sisi lain kebutuhan semakin besar.

"Kalau negara ini mau maju masih banyak PMA yang masuk butuh banyak engineering tapi suplai-nya sangat terbatas," ujar Suryo di kantornya, kawasan Jakarta Selatan, Kamis (4/6).

Karena di Indonesia tidak mendapat tenaga kerja sesuai kebutuhan, investor asing memutuskan memboyong tenaga ahli dari negara mereka masing-masing. Dampaknya, tenaga kerja Indonesia tak laku di mata perusahaan asing.

Suryo mengisahkan perjalanannya dengan Presiden Joko Widodo ke Jepang beberapa waktu lalu. Investor Jepang curhat secara langsung ke Presiden Joko Widodo. "Salah satu yang dikomplain ke presiden, persyaratan di Indonesia harus punya S1. Karena tenaga ahli mereka tidak pakai ijazah," tutupnya.