Severity: Notice
Message: Only variable references should be returned by reference
Filename: core/Common.php
Line Number: 257
Author : Alvin Pranadjaja | 27-06-2015
Beberapa pertanyaan kerap dilontarkan fans pada film besutan Marvel 2015 kedua setelah Avengers: Age of Ultron, yang tidak lain adalah Ant-Man, pemain baru di Marvel Cinematic Universe. Salah satu pertanyaan yang cukup esesnsial, seberapa besarkah peran Ant-Man terhadap perkembangan dunia MCU? Jika mengacu pada pernyataan Kevin Feige selaku President Marvel Studios, peran superhero yang mampu mengecilkan tubuhnya ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Ant-Man merupakan film yang menutup Phase Two,”terangnya kepada THR. “Phase One diakhiri dengan filmAvengers. Sehingga sebagian orang mengira Phase Two (juga) diakhiri dengan film Avengers (Age of Ultron). Namun kenyataannya, ada begitu banyak hal penting di Ant-Man,”imbuhnya. Selidik punya selidik, bagian penting ini diantaranya perkenalan superhero baru dan perkenalan sebuah teknologi yang berdampak penting di MCU, yakni partikel-partikel ciptaan Hank Pym.
Dalam film ini Ant-Man nantinya juga akan terdeteksi oleh radar skuad Avengers yang kemudian membuka jalannya untuk bergabung dengan Captain America cs. Feige juga menjelaskan, semua cerita dalam Ant-Manakan menjadi jembatan menuju Phase Three yang dimulai dengan Captain America: Civil War. Sehingga ia kembali menggarisbawahi bahwa Ant-Man adalah puncak dan finale Phase Two.
Ant-Man akan tayang pada 17 Juli 2015.
**
Feige juga membahas film Spider-Man hasil kolaborasi Marvel dan Sony yang kembali ramai diperbincangkan, setelah memilih Tom Holland sebagai Peter Parker dan menunjuk Jon Watts sebagai sutradara. Film ini jelas akan menguji kekompakan dua studio raksasa, dimana Sony masih memiliki kontrol kreativitas lebih besar dan masih menjadi distributor filmnya. Menanggapi asumsi bahwa Sony adalah dalang utama di balik pembuatan film, Feige pun memperjelas akan seperti apa peran Marvel dalam proyek.
“Kami memproduksinya (film Spider-Man) untuk Sony. Ini menyenangkan. Dan kami menggarapnya layaknya film kami sendiri. (Kami) berusaha membuat versi terbaik Spider-Man yang pernah ada dan sebuah versi Spider-Man yang eksis di universe (MCU) yang telah kami ciptakan,”urainya.
“Tanpa melihat peraturan dalam kontraknya, ini jelas merupakan film Sony, yang diproduksi Marvel Studios. Kami telah membina kerjasama selama beberapa bulan terakhir. Hubungan ini sama sehatnya dengan diskusi internal kami. Kami melihat situasi ini seolah kami punya anggota tim tambahan. Kami tak bersedia menggarap film Spider-Man jika kami tak bisa memakai cara yang kami terapkan pada film-film Marvel lainnya. Dan saya kira Sony mengerti akan hal itu,”pungkasnya.
Well, kita lihat saja seperti apa hasil kolaborasi Marvel dan Sony dalam film Spider-Man yang dirilis 28 Juli 2017.
Sumber : Movie Entusiast