A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Only variable references should be returned by reference

Filename: core/Common.php

Line Number: 257

Review - Survivor (2015)

Review - Survivor (2015)

Author : Alvin Pranadjaja | 12-06-2015

Thriller action The November Man rilisan tahun itu lalu boleh-boleh saja seperti ingin mengembalikan pesona Bond seorang Pierce Brosanan setelah 12 tahun absen menjadi seorang agen rahasia, tetapi film garapan Roger Donaldson itu terlalu medioker jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan Brosnan dalam empat jilid Bond (Golden Eye, Tomorrow Never Dies, The World Is Not Enough, Die Another Day) yang semakin membesarkan namanya, apalagi kemunculannya di film-film lain pasca Bond yang punya tipe dan karakter sejenis macam The Thomas Crown Affair, The Tailor of Panama dan After the Sunset pun semakin menebalkan lebel ‘agen super’ kepada namanya.

Apa yang dilakukan Brosnan dalam Survivor yang ditukangi James McTeigue (V for Vendetta) juga tidak jauh-jauh dari tipikal karakter yang dibawakannya dalam film-film aksi. Pria parlente kharismatik, bersenjata dan berbahaya, hanya saja kali ini ada perbedaan mencolok ketika alih-alih di dapuk menjadi protagonisnya, sangIrish Man malah memerankan sosok Nash “The Watchmaker”, seorang pembunuh bayaran beradarah dingin profesional yang ditugaskan untuk menghabisi nyawa Kate Abbott (Milla Jovovich) karywan kedutaan Amerika yang tahu terlalu banyak tentang upaya terorisme yang tengah direncanakan oleh pihak-pihak tertentu.

Survivor dengan begitu percaya diri melebeli dirinya sebagai sajian thriller aksi spionase, tetapi sama sepertiThe November Man, ia sebenarnya juga tidak pernah jauh-jauh dari tontonan aksi medioker yang, maaf, sok keren dan sok asik. Jujur, premis yang ditawarkan Survivor sebenarnya menarik meski tidak baru lagi. Cerita-cerita besar tentang spionase, aksi terorsime yang turut digabungkan dengan konspirasi tingkat tinggi yang melibatkan pemerintahan berkepentingan lengkap dengan segala momen kejar-kejaran yang mendebarkan jelas punya pesona hiburan tersendiri, masalahnya narasi yang ditulis Philip Shelby tidaklah sekuat konsepnya. Alih-alih menjadi sajian thriller cerdas, Survivor malah terjelembab dalam kubangan action kelas dua dengan kualitas narasi yang menyedihkan plus ketidak konsistenan plot yang sangat menganggu. Sedikit beruntung ketika McTeigue masih mampu menyajikannya dalam pace yang bisa dibilang terjaga dengan cukup baik, termasuk beberapa momen aksi yang cukup menghibur.

Ya, naskahnya memang tergolong dangkal untuk sub-genre thriller macam ini yang biasanya diisi dengan plot yang lebih rumit. Shelby memilih menyederhanakan segalanya ketimbang mengisinya dengan urusan politis kompleks yang mungkin akan mengurangi jatah aksinya, masalahnya sederhana di sini punya artian teralu menggampangkan segalanya, mengabaikan detil-detil penting yang pada akhirnya membuat narasinya menjadi terasa janggal dan tak masuk di akal. Fokusnya ada pada upaya karakter Kate Abbot yang dimainkan Milla Jovovich bertahan hidup dari kejaran kelompok teroris yang diwakili oleh Nash si The Watchmaker. Menarik adalah ketika McTeigue menjadikan Brosnan sebagai karakter villain. Saya tidak ingat kapan terakhir Brosnan didapuk menjadi tokoh jahat dalam sebuah film aksi. Ini jelas adalah sebuahcasting yang aneh meskipun tidak sampai terlalu miss seperti ketika Richard Gare di dapuk menjadi pembunuh bayaran dalam The Jackal dengan aksen Irlandia yang luar biasa buruk 1997 silam. Brosnan setidaknya masih mampu memberi sedikit kesan angker dalam usahanya menjadi pembunuh berdarah dingin meskipun sayang narasi Shelby membuatnya malah tampak seperi badut tua tampan yang bolak-balik harus mati langkah dikerjai buruannya sendiri yang notabene adalah seorang pegawai imigrasi perempuan yang bekerja di belakang meja.

Sumber : Movie Entusiast